mencintai kebaikan

Bismillahirrahmaanirrahim

Suara tanda masuk ym memecah keheningan sore ini,
Ketika ditengok, sungguh pengirim yang tidak diharapkan
Ketika ia berucap “salam”
Maka kewajiban menjawab “salam”
Akhirnya salam saja yang dijawab selebihnya tidak.

Lalu tulisan darinya beberapa saat kemudian, adalah suatu falsafah penting dalam keimanan :
“Tidaklah sempurna keimanan seorang mukmin, hingga ia mencintai kebaikan bagi saudaranya, sebagaimana mencintai jika kebaikan itu menghampiri dirinya”

Kata-kata yg “njleb”

Tapi seketika itu ingin marah,
Apa maksudnya?

Mengingat apa yang telah diperbuatnya dahulu,
Apa yg barusan dikirim di yahoo messenger itu membuat ingin “memaki-maki”,
Atau “membuat tulisan tentang tingkah polahnya”,

Tapi keberadaan corak pemikiran yang bersandarkan hadits itu masih lebih kuat menghiasi relung jiwa,

Ya, selalu belajar untuk mencapai kesempurnaan keimanan,

Yang selalu tersenyum dalam kebahagiaan mukmin lainnya dan
Bersedih atas kesedihan yang menimpa seorang mukmin

Maka maki-makian itu tertahan
Sumpah serapah tak keluar dari mulut

Lalu menguatlah aroma do’a :
Maha suci Allah, Sesungguhnya aku adalah orang zhalim,
Jika saja Allah tidak mengampuniku, dan tidak menyayangiku,
Maka aku akan termasuk orang yang merugi.
Dan terlantunlah do’a : “Allahummaghfirlii warhamni”

Inilah ujiannya,
Harus sanggup melewati terjalnya bukit godaan

Harus selalu merasa bahagia,
Atas semua anugerah Allah kepada seorang mukmin,
Baik yang tampak dimata sebagai suatu hasil kerja keras, atau pun yang tampak sebagai suatu keberuntungan.

Harus selalu merasa bersedih,
Atas segala musibah dan ujian yang menimpa seorang mukmin,
Baik yang tampak dimata sebagai akibat dari kesalahan atau suatu kesialan

Semua telah tertulis,
Pena telah diangkat dan kertas telah mengering,
Apa yang Rasulullah sampaikan tentang ini semua adalah meminta “pengampunan dan kesejahteraan”

Dan terlantunlah : Allahumma inni as-aluka al ‘afwa wa al ‘aafiyah”

keutamaan ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (1)

Bismillah,
ini terjemah bab keutamaan ummat muhammad shallallu ‘alaihi wa sallam, cek ya, dimana keutamaan-keutamaan tersebut yg masih bolong?

Suatu bab dari buku tanbih al ghafilin bi ahaadits sayyidil anbiyaa wal mursalin

Nanti abis terjemah ini, kita akan coba hunting gimana cara dapetnya, misal keutamaan ummat islam adalah memberi syafa’at dan mendapatkan syafa’at, gimana supaya dapet syafa’at? The next work, inshaallah. Ini terjemah full satu bab itu dulu.

Mulai :

Bab : keutamaan ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

804. Alfaqih Abu Laits as samarqandy radhiyallahu ta’ala ‘anhu berkata : ayahku yang disayangi Allah berkata padaku : Abu ‘Abdillah Muhammad bin Junah berkata pada kami : Abu Sa’I’d al Imam berkata pada kami : Nashir berkata pada kami, dari ‘Ubad bin Katsier, dari Muqatil bin Sulaiman semoga Allah meridhai semuanya,

“bahwasanya Musa ‘alaihi as salaam berkata : wahai Rabb sesungguhnya aku menemukan dalam lembaran-lembaran suci satu ummat yang mereka dapat memberi syafa’at dan diberikan syafa’at, jadikanlah mereka ummatku.
Allah berkata : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang penebus kesalahan-kesalahannya adalah shalat lima waktu, jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Allah aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang membunuh pengusung kesesatan hingga mereka membunuh si mata satu ad Dajjal, maka jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Allah aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang cara bersucinya dengan air dan tanah, jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat, mereka mengambil sedekah dan memakannya, adapun ummat terdahulu membakar sedekah dengan api
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat jika berniat kebaikan belum melaksanakan dicatat sebagai satu kebaikan, jika melaksanakan dicatat sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat yang naik. Dan jika meniatkan keburukan, belum mengerjakannya maka tidak ditulis, jika mengerjakan maka ditulis satu keburukan. Jadikan mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang mereka masuk surga, ada dari mereka 70ribu masuk surga tanpa hisab, jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mu’ammar meriwayatkan demikian dari Qatadah dan menambahkan

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan didalam lembaran-lembaran satu ummat mereka adalah sebaik-baik ummat, memerintah berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar, jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang datang belakangan dan mereka yang pertama hari kiamat. Jadikanlah mereka ummatmu.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musa berkata : wahai Rabb, aku menemukan dalam lembaran-lembaran satu ummat yang ayat-ayat sucinya ada dalam hati mereka, dan mereka membacanya dengan melihat. Jadikanlah mereka ummatku.
Allah menjawab : mereka adalah ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah kemudian mewahyukan kepada Musa : Wahai Musa sesungguhnya aku telah memilihmu diatas manusia dengan risalahKu dan dengan berbicara denganKu, maka ambillah apa yang aku berikan dan jadilah termasuk orang yang bersyukur (al ‘araaf : 114)
Allah juga berfirman : “dan diantara kaum Musa ada ummat yang berada dalam petunjuk dengan kebenaran, dan ada pula yang bengkok” (al ‘araaf : 159)

Maka Musa ‘alaihi as salaam pun Ridha

805. Dari Muqatil bin Hibban, bahwasanya nabi Muhammad SAW berkata : “ketika aku diperjalankan dimalam hari menuju langit, jibril memimpinku, hingga tiba di hijab yg besar, di sidratil muntaha. Jibril berkata : majulah wahai Muhammad.
Aku berkata : wahai jibril, engkaulah yang maju.
Jibril berkata : wahai Muhammad tidak layak seorangpun selainmu melewati batas ini, Engkau lebih mulia dari aku disisi Allah.
Nabi Muhammad berkata : aku maju hingga berhenti pada dipan dari emas dan busa dari sutera surga.
Jibril memanggil dibelakangku : wahai Muhammad sesungguhnya Allah memujimu, maka dengarlah dan ta’atlah dan jangan membuat gentar pembicaraan denganNya.
Maka aku memulai dengan memuji Allah, aku berkata : at tahiyyatul mubarakaatush shalawaatul lillah – salam penghormatan penuh berkah dan kesejahteraan bagi Allah

Jibril berkata : Allah berkata : assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullah wa barakaatuh – salam bagimu wahai nabi dan kasih sayang Allah dan berkahNya
Aku berkata : as salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillahi ash shaalihin – salam sejahtera bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang shalih

Kemudian jibril berkata : Asyhadu an laa ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh

Jibril berkata : Allah berkata : aamana ar rasuul bimaa unzila ilaihi min rabbihi – Rasul Muhammad beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari rabb-nya

Aku berkata : ya, wahai Rabb, aku beriman padaMu, dan juga orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, kami tidak membeda-bedakan antara satu Rasul dengan lainnya (albaqarah :285) sebagaimana orang-orang yahudi membedakan antara Musa dan Isa, dan orang nashrani membedakan antara keduanya.

Allah berkata : Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai keluasannya (albaqarah :286) yaitu kemampuannya, baginya pahala atas kebaikan yang dikerjakannya dan atasnya balasan atas keburukan yang dikerjakannya. (2:286)

Kemudian Jibril berkata : mintalah, maka akan diberi

Aku berkata : ampunanMu wahai Rabb kami, dan kepadaMu kami kembali

Jibril berkata : Allah berkata : aku telah mengampunimu dan mengampuni ummatmu, barang siapa yang mengesakan aku dan membenarkan engkau

Jibril berkata : Allah berkata : mintalah maka engkau diberi

Aku berkata : wahai Allah janganlah engkau menghukum kami jika kami lupa atau tersalah

Jibril berkata : Allah berkata : bagimu apa yang kamu minta, aku tidak akan menghukum jika kalian lupa atau tersalah atau terpaksa melakukan keburukan

Jibril berkata : Allah berkata : mintalah maka diberi

Aku berkata : wahai Rabb kami janganlah Engkau membebankan kepada kami beban berat sebagaiman Engkau bebankan pada orang-orang sebelum kami.
Karena bani israil jika melakukan kesalahan Allah mengharamkan atas mereka makanan-makanan yang baik

Jibril berkata : Allah berkata : bagimu apa yang kamu minta

Jibril berkata : Allah berkata : mintalah maka engkau diberi

Aku berkata : wahai Rabb kami, janganlah membebankan kepada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Sesungguhnya ummatku adalah ummat yang lemah

Jibril berkata : Allah berkata : bagimu apa yang kamu minta. Mintalah maka kamu diberi

Aku berkata : maafkanlah kami, ampunilah kami, sayangilah kami, engkau Penolong kami, dan menangkanlah kami atas orang-orang kafir

Jibril berkata : Allah berkata : bagimu apa yang kamu minta, jika ada diantara kalian dua puluh orang sabar maka akan mengalahkan 200 orang.

Dialog Allah dengan hambaNya yang terbaik sewaktu mi’raj… Dialog yang permintaan-permintaannya diabadikan didalam surat al baqarah 2 ayat terakhir …

Kita adalah ummat terpilih, kasih sayang yang Rasulullah limpahkan,
Tiada permintaan bagi kepentingan pribadi, semua bagi ummatnya
Ya Allah, syukur tiada terkira atas limpahan menjadi ummat terpilih,
Semoga dapat lebih arif memandang perbedaan.

Dua hadits aja, masih banyak lagi, kita sambung dilain waktu, insyaallah.

Ahh, sungguh, shalat jadi makin berasa nikmatnya,
Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Allah Rabb semesta alam

astaghfirullah
Subhaanallah wa bihamdih

Dalam Do’a, syarat dan ketentuan berlaku

Ahh betapa indahnya memahami
Dan betapa ngerinya kelemahan dalam melaksanakan apa yang dipahami,

Semoga Allah memberi kekuatan

Hari-hari ini semakin memahami makna “haarishun ‘ala waqtihi” – “munazhzhamun fii syu-uunihi”

Menjaga waktu dan teratur urusan…
Menjaga waktu, ternyata bukan sekedar memanage waktu,
Tetapi memahami waktu, mana yang paling utama, apa peruntukan-peruntukannya… Dari setiap detik setiap saat yang Allah anugerahkan

Bahwa waktu berjalan menuju takdir akhirnya, dan juga sekaligus ia memiliki on-off dari setiap siklusnya…

On pagi-siang maka mulailah dengan dzikir pagi, siang off
Lalu on sore-malam, mulailah dengan dzikir sore, malam off, terus berputar…

Do’a pagi punya masa berlaku, demikian juga do’a sore …
Malam lailatul qadar adalah suatu malam, yang berakhir dengan datangnya fajar …
Sungguh ia malam yang setiap amalan dianggap beramal 100 bulan atau kurang lebih 83 tahun …
Malam yang tanpa kuota, siapa saja yang bersungguh-sungguh beribadah di malam itu, tidak tidur, punya kesempatan yang sama untuk diterima amal ibadahnya dan dicatat sebagai amalan 83tahun.

Dan juga,
Jangan lupa, malam ini, malam 27 Ramadhan 1434 Hijriyah….
(Wallahu ‘alaam, sehubung belum membaca satupun buku belajar ngitung atau observasi bulan)
Nah kemaren-kemaren udah ada malam yg sepertinya itulah lailatul qadar …..

Trus kalau luput gimana?

Jangan berduka, jangan bersedih…
Karena qta masih punya kesempatan

Meraih quota, 600rb orang atau 1juta orang yang dibebaskan dari api neraka di setiap malam Ramadhan…..

Juga jangan lewatkan kesempatan mendapat kebebasan dari neraka di malam idul fitri, saat ampunan dibagikan dengan kuota 1,8 juta atau 30juta …
Kuota ini sungguh berlaku,
Kejarlah kuota nya

Tahun yang benar-benar merasa,
Sesudah diri siap berubah, harus siap bermasyarakat…
Karena sungguh Ramadhan bisa sukses, menghargai setiap waktu sesuai yang Allah mau, harus dilakukan bersama-sama…
Terkait susunan hari libur, terkait struktur masyarakat …
Oh andai ada dapur umum di bulan Ramadhan,
Hingga para lelaki mayoritasnya itikaf,
Juga wanita-wanita yg tidak berhalangan …
Juga andai ada aturan thr dibagiin maksimal 15 sya’ban, jadi belanja sebelum Ramadhan …
Pengaturan mudik…

Bagaimana ied dihadapi …
Semua memerlukan kreatifitas budaya dan rekayasa sosial …

Betapa bahagianya beberapa saat di zaman sedikit lampau, ketika para ulama pendahulu, berhasil mencipta budaya yang menyokong penghormatan atas hari-hari,
Pengenalan atas keutamaan setiap waktu …
Sehingga dapat mengisi waktu sesuai yang Allah mau,,,
Mengisi Ramadhan dengan berletih-letih ibadah …

Tugas kita mengembalikan …
Insyaallah bismillah…
Jika Allah menyampaikan pada Ramadhan tahun depan, moga keadaan udah berubah ..

Langkah-langkahnya
Seperti audiensi dengan pa menteri pemberdayaan aparatur negara, mendagri, mendiknas, mendikbud
Terkait pengaturan libur

Audiensi dengan para ulama dan penceramah agar memiliki visi kampanye yang sama, menyadarkan para masyarakat

Audiensi dengan para pengusaha
Dll,

Sungguh bagiku semua itu bagai mimpi yang jauh,
Ah jangankan melangkah kesana kemari,
Tidak setiap sudut rumah dan halamannya terjejaki di setiap tahunnya …
Tapi perubahan itu harus dimulai…

Sebagaimana cita,
Menuntut ilmu bagai imam ibnu syihab az zuhry dan juga menyebarkannya bagai beliau ..

Senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu, ahad …
pagi, siang, sore, malam
Hujan, kemarau,
Muharram hingga dzulhijjah…

Menjaga waktu, mengatur gerak hidup sebagaimana yang Allah inginkan dan sebagaimana yang Rasulullah ajarkan

Agar ibadah diterima
Agar setiap do’a, setiap permintaan
Dapat terkabul, karena syarat dan ketentuan telah terpenuhi

Atau, sesungguhnya,
Seluruh keadaan ini adalah ujian,
Supaya kita dapat mengenyahkan alasan-alasan,
Dan berjuang sekuat tenaga, menjaga waktu, mengisinya dengan kesungguhan

indah pada waktunya?

Indah pada waktunya ?

Ungkapan yg sering didengar supaya kita sabar terhadap segala sesuatu

Indah pada waktunya ?

Ya kira2 dalam benak kita akan langsung mengasosiasikan bahwa maknanya adalah bersabar

Indah pada waktunya?

Apakah suatu tafsiran atas ayat, “fashabrun jamil”

Indah pada waktunya
Ketika mendengar pertama kali kata ini, ada rasa kurang sreg, meski kadang dipakai juga oleh saya

Lalu pagi ini tertegun dalam suatu redaksi do’a yang diajarkan oleh Rasulullah : “ya Allah jangan sampe aku meminta agar Engkau menyegerakan sesuatu yang Engkau akhirkan untukku”

Suatu redaksi yang ada dalam rangkaian do’a meminta kebaikan pada kebaikan pada Allah,
Dan meminta perlindungan dari keburukan.

Do’a yg menyadarkan bahwa,
kebaikan keadaan diri, atau keburukannya
Sesuatu yang dipercepat dan diperlambat oleh Allah, itu memang nyata adanya,

Jadi jangan sampe ungkapan “indah pada waktunya” justru menjadi penenang yg membuat diri berpikir selalu dalam keadaan “baik”

Ada keutamaan-keutamaan dalam kehidupan,
Kebaikan – keburukan
Kelapangan – kesempitan
Sehat – sakit
Segera – terlambat

Pasangan-pasangan yg berkebalikan satu sama lain,
Kebaikan, kelapangan, sehat, segera adalah karunia dari Allah, itu adalah keadaan yang baik…. Keadaan yang baik ini pun terkadang menjadi ujian, inilah hal yang dapat kita katakan indah

Keburukan, kesempitan, terlambat, sakit, adalah keadaan buruk, suatu ujian, yg memiliki hikmah-hikmahnya.
Jika ditimpa keburukan maka kita berlindung pada Allah, dan bersegera memurnikan tauhid kita
Jika ditimpa kesempitan maka segera memperbaiki ketakwaan,
Jika ditimpa sakit maka kesabaran dan memohom karunia sehat
Jika terlambat mendapat kebaikan-kebaikan maka beristighfar agar Allah tiada menahan karuniaNya tercurah

Sungguh, jangan sampai ungkapan
“Indah pada waktunya, membuat kita berpikir bahwa keadaan kita baik-baik saja, tidak semua keadaan itu baik”

Pagi ini saya membaca seorang thalibah saya mempost tentang ini, indah pada waktunya,
Tulisan seorang penulis favorit saya,
Tere Liye mengungkapkan “kalau pernikahan bukan perlombaan, tidak ada yang terlambat, tidak ada yang cepat”

Saya dulu kala, ga dulu-dulu banget sih, mungkin kira2 sampe dua tahun lalu masih berpendapat sama,
Tetapi kini semua itu telah berubah
Saya menemukan dari dulu, meski baru menyadarinya,
Bab nikah selalu ada di bahasan fiqih, sebagaimana selalu ada di bahasan keutamaan amal,
Rasulullah bersabda : seburuk-buruk pernikahan adalah pernikahan usia belia kecuali yang dilakukan para pemuda untuk menjaga diri dan kehormatan.

Nah, klo realita sekarang banyak remaja melakukan zina angkanya bisa mencapai 50 persen,
Menilik hadits diatas pernikahan adalah sesuatu yg utama

Balik lagi, ke indah pada waktunya,
Sungguh saya berada dalam posisi, usia saya adalah usia terlambat menikah, ada istighfar terus menerus yang harus saya lakukan atas keterlambatan ini, dosa-dosa yang terasa dan tidak terasa.

Supaya Allah kemudian memberikan janjinya sebagaimana Allah sampaikan dalam surat nuh
“Beristighfarlah pada Tuhan kalian, sesungguhNya Dia Maha Mengampuni, agar Dia mengirim hujan pada kalian dan memperkokoh kalian dengan dengan banyak harta dan banyak anak”

Kondisi segera menikah adalah karunia kebaikan dari Allah yg patut disyukuri,
Pun dalam aqidah yang kita miliki, segala sesuatu memiliki ujian-ujiannya,
Setiap karunia kebaikan mengandung ujian pula

Renungan hari ini

Dalam istighfar tiada henti

yuk berburu pandangan Allah, doa jelang 1 Ramadhan

detik-detik menjelang ramadhan, menurut perhitungan dan observasi pemerintah Indonesia,

sudah siap?

nanti malam, berburulah pandangan Allah, rasakan semesta yang berbahagia dengan Ramadhan,

memulai malam pertama Ramadhan dengan amalan-amalan yang sanggup mencuri perhatian Allah

qiyam Ramadhan atau tarawih, mulai dilaksanakan berjamaah secara rutin dimasa Umar,
qiyam Ramadhan dilaksanakan dapat dikatakan sepanjang malam, hanya sedikit waktu saja yang dipakai istirahat sesudah isya, selebihnya adalah waktu untuk berdiri menyembah Allah.

berdiri yang panjang lalu sujud syahdu menyembah Allah,
satu kali sujud yang mendatangkan banyak kemulian, rumah di surga, pohon di surga,
yakinkah dengan balasan-balasan itu?

Rasulullah bersabda : “barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan keyakinan pada Allah, yakin dengan keutamaan-keutamaan Ramadhan, kemudian berharap mendapat pahala,sebagaimana yang Allah janjikan, maka diampunilah apa-apa yang telah diperbuatnya dari dosa-dosa”

yakinilah Ramadhan dengan segala keistimewaan yang Allah hadirkan padanya,
berharaplah mendapatkan keistimewaan itu,
sungguh shalat tarawih, qiyam Ramadhan, memerlukan iman dan ihtisab
iman yaitu keyakinan, ihtisab yaitu harapan akan pahala hanya dari sisi Allah

lalu tibalah sahur, makanlah dengan keberkahan yang Allah hadirkan diwaktu itu
ketika di tv-tv hadir dengan acara hiburan dan tertawa, sesungguhnya kini aku merasa semua acara itu bak ejekan.
sesungguhnya di waktu sahur adalah waktu yang tepat untuk beristighfar
makan untuk menguatkan tubuh, istighfar membersihkan jiwa
demikianlah kegiatan waktu sahur yang Allah tunjukkan

berikan jeda antara sahur dan subuh, yaitu berhentilah makan disaat imsak

pagi pertama Ramadhan
menahan diri dari makan dan minum
menahan diri dari ucapan buruk
menahan amar

mengisi hari dengan al quran
juga dengan do’a-do’a
do’aku pagi pertama adalah do’a para bidadari surga
do’aku pagi pertama adalah do’a kemenangan semoga para pejuang kebenaran memeluk kemenangan
puasa dengan sepenuh keyakinan bahwa ini adalah perintah Allah,
untuk berpuasa di bulan yang teristimewa
bulan turunnya al Qur’an
yakinilah keistimewaan itu
berharaplah akan balasan-balasan yang Allah janjikan bagi mereka yang berpuasa

sungguh berpuasa itu memerlukan iman dan ihtisab
agar Allah mengampuni dosa-dosa

do’aku : “wahai Allah, singkirkanlah dariku adzab Jahannam, sesungguhnya adzab Jahannam adalah mengerikan, sesungguhnya Jahannam seburuk-buruk tempat tinggal”
“wahai Allah sesungguhnya engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku”

malam nanti songsonglah datang Ramadhan dengan do’a :

اﻟﻠﻬﻢ ﺃﻇﻞ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﺣﻀﺮ، ﻓﺴﻠﻤﻪ ﻟﻲ، ﻭﺳﻠﻤﻨﻲ ﻓﻴﻪ، ﻭﺗﺴﻠﻤﻪ ﻣﻨﻲ، اﻟﻠﻬﻢ اﺭﺯﻗﻨﻲ ﺻﻴﺎﻣﻪ ﻭﻗﻴﺎﻣﻪ، ﺻﺒﺮا ﻭاﺣﺘﺴﺎﺑﺎ، ﻭاﺭﺯﻗﻨﻲ ﻓﻴﻪ اﻟﺠﺪ ﻭاﻻﺟﺘﻬﺎﺩ ﻭاﻟﻘﻮﺓ ﻭاﻟﻨﺸﺎﻁ، ﻭﺃﻋﺬﻧﻲ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﺴﺂﻣﺔ ﻭاﻟﻔﺘﺮﺓ ﻭاﻟﻜﺴﻞ ﻭاﻟﻨﻌﺎﺱ، ﻭﻭﻓﻘﻨﻲ ﻓﻴﻪ ﻟﻠﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ، ﻭاﺟﻌﻠﻬﺎ ﺧﻴﺮا ﻟﻲ ﻣﻦ ﺃﻟﻒ ﺷﻬﺮ

“wahai Allah, bulan Ramadhan telah menaungi dan hadir, maka sejahterakanlah ia bagiku, dan sejahterakan aku didalamnya, Engkau yang memberi Ramadhan kesejahteraan dari kami,
wahai Allah rizqikan padaku shaum dan qiyam, dengan kesabaran dan harapan, rizkikan kepadaku kesungguhan dan totalitas, kekuatan dan sifat rajin, lindungi aku dari rasa bosan dan futur dan lemah dan kantuk,
berikanlah padaku lailatul qadar, jadikan malam itu lebih baik bagiku dari seribu bulan”

juga doa :

اﻟﻠﻬﻢ ﺃﻫﻠﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﻷﻣﻦ ﻭاﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭاﻟﺴﻼﻣﺔ ﻭاﻹﺳﻼﻡ ﻭاﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﻭاﻟﻤﺤﻠﻠﺔ ﻭاﻟﺮﺯﻕ اﻟﺤﺴﻦ ﻭﺩﻓﺎﻉ اﻷﺳﻘﺎﻡ ﻭاﻟﻌﻮﻥ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺼﻴﺎﻡ ﻭﺗﻼﻭﺓ اﻟﻘﺮﺁﻥ، اﻟﻠﻬﻢ ﺳﻠﻤﻨﺎ ﻟﺮﻣﻀﺎﻥ ﻭﺳﻠﻤﻪ ﻣﻨﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﻨﻘﻀﻲ ﻭﻗﺪ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻨﺎ ﻭﺭﺣﻤﺘﻨﺎ ﻭﻋﻔﻮﺕ ﻋﻨﺎ

Wahai Allah, jadikanlah kami orang-orang yg akrab dengan Ramadhan dalam kedamaian dan keimanan, dalam keselamatan dan islam, dalam kesehatan, tempat baik, rizqi baik, dijauhkan dari penyakit, diberi pertolongan untuk dapat shalat, shaum, dan tilawah al Qur’an. Wahai Allah sejahterakanlah kami di bulan Ramadhan, dan sejahterakanlah Ramadhan bagi kami hingga berakhir dalam keadaan Engkau mengampuni Kami, merahmati kami dan memaafkan kami

Yuk bersalaman dengan jibril (persiapan Ramadhan 1)

seorang manusia biasa yang bukan nabi bersalaman dengan malaikat jibril? emang bisa?

mau Ramadhan baru buka-buka lagi tentang Ramadhan, ahhhh
telat deh persiapan….. tapi ga masalah masih 5 hari lagi.

Ramadhan kali ini mau bersalaman sama malaikat jibril, moga bisa, Ya Rabb
alkisah Salman al farisi berbicara pada Saíd bin Musayyab bahwa Rasulullah bersabda : “barang siapa menjamu berbuka kepada satu orang shaum dengan jamuan lengkap, maka para malaikat memanjatkan doá shalawat baginya setiap malam diseluruh malam  bulan Ramadhan, Jibril pun akan menyalaminya, barang siapa yang Jibril menyalaminya maka hatinya akan lembut dan banyak air matanya. Seseorang bertanya “kalau ga ada?” jawab Rasulullah “maka makanan porsi cukup”, bertanya lagi : jika tidak ada? jawab Rasulullah SAW : sekerat roti, orang bertanya lagi : jika tidak ada?, jawab Rasulullah SAW : “segelas susu”, masih juga bertanya : jika tidak ada, jawab Rasulullah : ÿa wes air bening saja”

jadi apa persiapan pertama untuk Ramadhan?

nyiapin diri biar salaman sama jibril sebagai pelembut hati,
soalnya kata Rasulullah : “rugi banget yang kedapetan Ramadhan tapi ga diampuni, juga rugi banget yang mendengar nama Rasulullah disebut terus ga mengucapkan shalawat atasnya, juga rugi banget yang hidup bersama orangtua di masa sepuhnya tapi ga masuk surga,

persiapan pertama alat melembutkan hati, soalnya klo udah lembut hati, banyak inget dosa, maka akan banyak minta ampun, supaya dapat ampunan di bulan Ramadhan,
supaya ga merugi

Bismillah

mari berdo’a

alhamdulillah

 

telah disusun buku do’a

 

mari kita berdo’a setiap saat

 

yang mau download silahkan di link-link berikut :

http://www.4shared.com/office/92fSmb6G/doa_ebook.html