prabowo, dan analogi konstantin

Hingar bingar 2014

Semoga yang terpilih, yang terbaik untuk Indonesia

Kalau saya pilih no 1 Prabowo Hatta,

Melihat sosok Prabowo, ingatan melayang pada Kaisar Konstantin,
Ada titik mirip dan titik beda,
Kalau dalam bahasa arab bisa di “tasybih”kan, meski tak bisa di”qiyas”kan ….

Adalah Konstantin, Kaisar Romawi pada abad 3 Masehi, yang sedang dilanda gejala kehilangan kekuasaan dan dukungan, negeri Roma yang besar terancam disintegrasi, pertarungan ummat Kristiani dan kaum pagan mencapai puncaknya, pun pertentangan antara sekte-sekte Nashrani semakin terlihat.
Masyarakat negara roma yang terkotak-kotak.
Ibunda Kaisar Konstantin datang dengan solusi, ia yang telah mengimani nabi Isa membawa Konstantin pada pendeta-pendeta,
Sang bunda membuka jalan, ambillah dukungan dari ummat Kristiani dan jadilah seorang Nashrari.
Konstantin merenung dan memilih,
Ia mengimani nabi Isa,
Pilihan yang benar-benar mendatangkan kemenangan,
Kekuasaan kembali utuh,
Ajaran kasih Kristiani dengan berbagai ujian dan tantangan dihadapannya sanggup menjadi perekat bangsa Romawi.
Kekaisaran Romawi yang terus membesar dengan pasang surut normal sebuah negeri, bersaing dengan peradaban lain, diantaranya peradaban Persia.
Hingga zaman Rasulullah tiba, dan dakwah Islam dimulai,
Kekaisaran Romawi bersikap lebih bersahabat, ia memberikan dukungan agar Habasyah memberikan suaka politik pada ummat Islam. Gubernur Muquqis dan Kaisar Heraklius menerima surat Rasulullah dengan hormat, meski mereka tak beriman pada nabi Muhammad.
Beda dengan Kisra Sasanid Persia yang merobek surat Rasulullah.
Meski Dikemudian hari ketika kekuatan Islam membesar dan menjelma menjadi kekuatan politik,
Perang terjadi antara negara Madinah melawan keduanya, Romawi dan Persia.

Itulah Konstantin yang mempertahankan kekuasaannya dengan dukungan ummat Kristiani.

Adapun kini, kita di Indonesia, di 2014 dihadapkan pada dua pilihan,
Kemana kita memberi dukungan dan suara?

Secara Personal,
Prabowo vs Jokowi, ada banyak sisi yang bisa dibandingkan.
Prabowo temperamen dan Jokowi tampak lebih tenang,
Tapi temperamen pada siapa? Dan bagaimana rupanya?
Sesuatu yang saya pastinya tidak akan mengalami sendiri, karena tidak berinteraksi langsung dengan Prabowo, cuma aja saya punya saudara yang kopassus dan bahagia menjadi bawahan Prabowo.
Pa Jokowi ketenangannya, pasti juga ga mengalami sendiri, tapi mungkin editor idola saya yang pernah tinggal di solo, bekerja dii sebuah penerbitan besar di solo pernah merasakan itu, sehingga tampak pemilu kali ini mendukungnya.

Dari sisi keislaman,
Ohw dua-duanya jauh dari ideal seorang pemimpin muslim dimata saya.
Dan secara kesalehan pribadi, saya melihat Jokowi tampak lebih shaleh, shalat yang lebih rajin.
Pa Prabowo, duh entah ya, mungkin shalat juga masih belajar.

Nah inilah, yang saya bilang bisa jadi mirip Konstantin,
Ia adalah seorang Pagan yang karena didukung kaum Kristiani dalam mempertahankan kekuasaan, ia pun menjadi tokoh inti perkembangan Nashrani.
Prabowo saat didukung ummat Islam, mudah-mudahan keislamannya makin kental

Secara keluarga,
Jokowi muslim semua,
Prabowo gado-gado,
Adiknya kristen, kakak katholik, ibu Kristen,
Kalau dalam pandangan saya, bisa jadi Prabowo paling beruntung karena menikah dengan Titik, yang pastinya Pa Harto mensyaratkan keislamannya.

Dari sisi nasab keberpihakan pada Indonesia juga dua mata, keluarga pa Mitro sangat Indonesianis, sementari keluarga bunda Prabowo, beberapa pihak, menyebut keluarga Sigar adalah loyalis Belanda.

Bagi saya Semua itu paduan unik, karena bisa jadi Prabowo itu style hidup barat tapi hati Indonesia,
Itu sangat mirip dengan Syiria dulu sebelum perang saudara, diantara negara-negara arab.
Kalau masuk Syiria, kita akan merasa di eropa, karena saking seksinya penampilan wanita-wanita modern Syiria, tetapi jangan harap melihat pizza hut atau mc donald di Syiria,
Jadi penampilan boleh modern tapi yang dicintai tetap produk negeri sendiri, berpihak pada bahasa sendiri.
Nah Pa Prabowo, meski gado-gado, tapi justru tampak mampu lebih indonesia, lebih memahami kebhinekaan, berdiri adil ditengah semua golongan.

Jadi, secara personal, keduanya ga islamis.

Nasab Prabowo lebih unggul dari sisi partisipatif pada kepemimpinan nusantara, cerita cinta Indonesia adalah cerita panjang Prabowo.

Beranjak ke partai pendukung,

Kemaren ngobrol dengan suplier besi pembangunan rumah (ceritanya lagi bangun rumah), betapa bencinya beliau padaku (pks), heee

Beliau ogah pilih Prabowo, karena partai disekelilingnya, yang konon “korup”,
Yah, fakta yang dilihat kita semua begitu, LHI, SDA, mungkin juga Zulkifli Hasan, tamat deh, image buruk.
Ditambah lagi sosok ARB yang konon cuma cari uang ….

Ohw, betapa buruknya partai pengusung Prabowo di mata beliau,
Aq padahal mengidolakan banget business woman yang satu ini,

Pun suplier keramik, wes pada pendukung Jokowi semua,
Katanya sosok Prabowo pintu gerbang masuknya lagi antek Suharto,

Yah itu semua aspirasi rakyat bawah, para bussiness woman,
(Belanja material bangunannya bener-bener gender, pada pengusaha cewe semua, hee)

Maka terpojoklah aq,
Dan agak “naik pitam”
Berusaha tetap tenang dan berpikir,

Fakta, PKS, PPP, PAN, Demokrat, Golkar ada kadernya yang korupsi,

Tapi di sisi Jokowi juga,
Emangnya ga ada kader PDIP, PKB yang korupsi?

Tentang Prabowo, yang konon melanggar HAM, menculik orang,

Situasi dan kondisi saat itu,

Ahh, jika iya, semoga beban masa lalu itu, justru menjadikan Prabowo semakin menghargai hak hidup manusia.

Adapun di sisi Jokowi, memang sebagai orang sipil, pasti bersih urusan senjata (insyaAllah)
Tapi…. Ngeri lihat jendral di sekelilingnya,
Misal kasus lampung, AM Hendropriyono,
Perspektif negara saat itu memang menganggap Warsidi “pihak salah”
Dan tentu saja pa AM melaksanakan tugas,
Sama seperti argumen Prabowo.

Tapi saya belum bisa trust kalau pa AM sanggup mendorong Jokowi, berdiri di semua golongan, dan tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Oh iya ada figur JK juga yg terkenal sanggup menyelesaikan konflik2.

Dari semua peta ini, tetep masih trust kalau Prabowo yang sanggup mengayomi semua golongan dalam permasalahan-permasalahan demokrasi dan HAM.

Masih tentang partai pengusung,
Track PDI dalam produk halal,

Hiks sedih banget,
Betul kalau pengen makanan dan obat halal, pasti sedikit mahal,
Mengganggu kantong-kantong para pengusaha,
Tetapi apakah ummat kristen dirugikan jika negara menjamin produk halal?
Apakah kalangan “nasionalis” dirugikan jika negara menjamin produk halal?

Jika kita berjuang untuk produk halal, negara memberikan insentif pada riset-riset produk halal,
Bukankah itu bagus buat inovasi anak negeri?

Apa Jokowi bisa memberikan intruksi pada anggota pdip agar mendukung misal undang2 produk halal?

Ohw saya tak yakin itu,

Maka dari itu tetep masih meyakini Prabowo akan mendukung produk halal.

jadi tetap dukung Prabowo

Gado-gado tulisan di pagi kamis
Sambil refleksi diri,
Tentang pks juga,
Banyak yang suka banyak yang benci

Bismillah semoga Allah menangkan Prabowo-Hatta

3 thoughts on “prabowo, dan analogi konstantin

    • maksudnya , saat ini bisa dikatakan Prabowo islam abangan, soalnya disekitar saya banyak beredar macam-macam tentang keislaman Prabowo, maka saya menganalogikan Prabowo sekarang bisa jadi belajar islam masih sedikit,tapi dengan banyak-nya dukungan para ulama, maka mudah-mudahan akan menjadi banyak dan bertambah pengetahuan serta pelaksanaannya, sebagaimana Konstantin yang asalnya pagan, karena dukungan ummat Kristiani akhirnya menjadi Kristen dan tokoh sentral penyebaran kristen

Leave a comment