Tadabbur Surat Saba (3)

Segala puji bagi Allah, pujian yang akan mendalam maknanya jika para pelantunnya meyakini bahwa segala apa yang dilangit dan dibumi adalah milik Allah. Para pelantun pujian dituntut meyakini bahwa tanaman yang keluar dari bumi, atau bahan tambang yang dikeruk dari bumi, semua dapat hadir atas seizin Allah.

Alangkah mengherankan jika para expert pertanian dan pertambangan tidak sampai pada kesimpulan bahwa Allahlah pemilik segala pujian, sebagaimana jika mereka tetap pada sikap ingkar akan adanya hari berbangkit, yaitu hari dimana kematian berganti kehidupan.

Sikap ingkar dan tak mempercayai adanya hari berbangkit,bisa jadi diakibatkan kemapanan ilmu pertanian dan pertambangan, sehingga yang terasa adalah kuasa manusia dan melupakan kuasa Allah atas segala sesuatu.

Mereka yang ingkar berani berkata “Tidak akan datang kepada kami waktu yang kabarnya telah ditentukan itu”

Kita yang beriman harus menjawab dengan lantang “sungguh, hari berbangkit itu akan datang, Demi Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak.

Allah yang tidak pernah luput dari pengawasanNya apapun meski sebesar atom atau sesuatu yang lebih besar atau yang lebih kecil dari atom, semua dalam pengetahuan Allah secara mendetil tercatat dalam kitabNya.

Kemahakuasaan Allah dalam pencatatan ini ditujukan untuk satu tujuan agar Allah membalas keimanan dan perbuatan shaleh dengan ampunan dan rizqi yang mulia.

Betapa berharganya keimanan, yaitu suatu rasa percaya akan keberadaan Allah, mengenaliNya dengan seluruh sifat-sifat yang dimilikiNya

Jadi yakinlah akan keberadaan Allah, tujukan setiap amal perbuatan kita, sesederhana apapun, seperti memungut duri dari jalanan untuk Allah. Agar kita mendapat balasan kebaikan dari Allah, sungguh Allah senang memberi umpan balik atas keimanan dan kebaikan yang kita lakukan

Tadabbur Surat Saba ayat 3-4

Leave a comment