Saat Pohon Khuldi masuk rumah-rumah kita

Saat Pohon Khuldi masuk rumah-rumah kita

  Menarik tapi tak boleh didekati, ada dihadapan tetapi tak dapat disentuh, ialah pohon khuldi. Tantangan pertama yang dihadapkan kepada awal mula kisah kehidupan, Adam dan Hawa. Satu-satunya larangan yang ditujukan kepada keduanya di kehidupan surga. Kisah yang menggambarkan bahwa akan banyak hal-hal terlarang tetapi tetap ada dan tercipta. Mengapakah?
  Jawaban atas pertanyaan yang akan kita telusuri bersama. Penciptaan Adam adalah awal bagi era kehidupan manusia di bumi. Kehidupan yang dari sisi Sang Pencipta merupakan rangkaian dari ujian-ujian.
  Allah berfirman : “Dialah Yang menciptakan kematian dan kehidupan dengan tujuan menguji kalian siapakah diantara kalian yang paling baik amalannya” (Al Mulk :2)
  Larangan-larangan datang menguji, seringkali dipandang tidak masuk akal atau tiada guna, akal budi manusia berjuang kerasa untuk memahaminya. Sebagaimana saat sungai jernih terbentang dihadapan satu pasukan perang, kesejukan yang menggoda agar rasa dahaga hilang, tetapi ternyata sungai itu bagi mereka adalah bagai pohon khuldi bagi nabi Adam, ada dan nyata tetapi tak boleh didekati, terlihat tapi tak bisa disentuh.
  Allah berfirman : “Ketika Thaluth menyeleksi pasukannya, ia berkata “sesungguhnya Allah menguji kalian dengan sungai, barang siapa yang minum darinya maka bukanlah termasuk pasukanku, barang siapa tidak meminumnya maka sesungguhnya ia termasuk pasukanku, kecuali yang minum sedikit diambil dengan tangannya. Maka pasukan itu minum darinya kecuali sedikit dari mereka. Maka tatkala mereka melintasinya dia (Thaluth) dan orang-orang yang beriman bersamanya mereka berkata “kami tiada memiliki kekuatan hari ini untuk melawan Goliath dan pasukannya. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata “alangkah banyaknya kelompok kecil berhasil mengalahkan kelompok besar atas izin Allah, dan Allah beserta orang-orang yang sabar” (al Baqarah : 249)
  Tipikal ujian yang semakin banyak terhidang di era gadget kini, ketika aneka ragam konten masuk ke rumah-rumah kita, serbuan ujian yang datang bak gelombang di lautan. Jutaan konten yang pastinya salah satunya adalah pohon khuldi bagi kita, sanggupkah kita tidak mendekatinya?

2 thoughts on “Saat Pohon Khuldi masuk rumah-rumah kita

Leave a comment